God Bless, Legenda musik rock Indonesia merayakan ulang tahun ke-49 pada 5 Mei kemarin. Dalam acara syukuran yang digelar di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, hadir sejumlah kerabat dan juga musisi.
God Bless terbentuk di Jakarta pada 1973. Selama hampir setengah abad berkarier, band legendaris ini telah merilis tujuh album studio, antara lain “God Bless” (1975), “Cermin” (1980), “Semut Hitam” (1988), “Raksasa” (1989), “Apa Kabar” (1997), “36th” (2009), dan “Cermin 7” (2017). Ini belum termasuk sejumlah single, seperti “Mulai Hari Ini” yang dirilis pada tahun lalu.
Saat ini, God Bless diawaki Achmad Albar (vokal), Donny Fattah (bass), Ian Antono (gitar), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum). Namun, pada beberapa kesempatan di saat Donny Fattah menjalani perawatan akibat sakit jantung, posisinya digantikan Arya Setyadi.
Dalam acara yang juga dihadiri para mantan personel God Bless: Eet Sjahranie, Yaya Moektio dan Teddy Sudjaya di kediaman Ian Antono kemarin, terungkap sejumlah agenda dari band yang pernah mencemplungkan lagu “Huma di Atas Bukit” ke dalam film Laila Majenun (1975) ini.
Achmad Albar mengatakan dalam sambutannya, God Bless sedang menggodok konser akbar untuk menandai usia ke-50 mereka yang jatuh pada tahun depan. Konser ini bakal dikemas secara istimewa yang lantas dilanjutkan dengan sebuah tur panjang.
“Senang sekali kita masih bisa berkumpul merayakan 49 tahun God Bless. Terima kasih kepada rekan-rekan semua yang hadir. Kami mengharapkan doa-doa dari Anda semua agar kami tetap sehat,” kata Achmad Albar.
“Kami tahun depan akan merayakan usia yang ke-50 tahun. Kami akan menggelar konser. Doakan kami sehat agar kami bisa tampil (dalam konser dan tur) tahun depan,” lanjut sang rocker.
Selain konser, band ini juga sedang menyiapkan buku biografi yang ditulis oleh wartawan sekaligus pengamat musik senior Denny MR. Sejauh ini, proses penggarapannya sudah 50 persen.
Lalu, mereka juga akan merilis film dokumenter, yang di dalamnya antara lain menampilkan kisah di balik layar saat band ini membuka konser Deep Purple di Jakarta pada 1975 silam, termasuk insiden mengerikan di Hotel Sahid Jaya pada 5 Desember 1975 dinihari ketika kru Deep Purple Patsy Collins tewas setelah terjatuh di lubang lift setinggi delapan meter.
Tak cuma itu, Achmad Albar dkk akan merilis album baru berisi lagu-lagu lama yang diinterpretasi ulang dengan balutan orkestra yang direkam bersama Czech Symphony Orchestra. Seluruh komposisi yang terdapat pada album ini, diaransemen secara khusus bersama Tohpati Ario.