Ulang tahun Bogasari ke-50 yang telah berlangsung selama lima bulan sejak November 2021 lalu telah mencapai acara puncak, rangkaian acara ditutup dengan Master Panel Talks, The Future of F&B Entrepreneurship bersama Franciscus Welirang.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan Kepala Grup Bogasari, Muhammad Riza Adha Damanik, Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi Kerakyatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta perwakilan UMKM pemenang penghargaan Bogasari SME Awards.
Acara ini menghadirkan 500 jenis makanan Indonesia dan Internasional berbasis terigu dari UMKM Indonesia, Baking & Cooking class bersama Chef Jenny He, Cooking class bersama Chef Nicky Tirta, serta pemberian penghargaan Bogasari SME Awards kepada 50 UMKM berbasis terigu anggota Bogasari Mitra Card berprestasi dengan tiga aspek penilaian dari usaha, produksi, dan kontribusi sosial bagi masyarakat Indonesia.
“Pada kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini, Bogasari memberikan dukungan dan pembelajaran kepada para pelaku UMKM dengan mendorong inovasi dan kreativitas mereka melalui kegiatan yang diadakan secara daring, mulai dari webinar, edukasi, panel talks, dan cooking class mencapai 100.000 peserta, agar UMKM dapat terus tumbuh bersama Bogasari.”ujar Franciscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Pada acara Master Panel Talks
Perwakilan UMKM, yang juga merupakan pemenang Bogasari SME Awards, Wahyu Indra, usaha Mie Ayam Gerobakan sejak 2008, menyampaikan tantangan yang dihadapinya selama pandemi.
“Perkembangan pasar saat ini memiliki perubahan yang cepat, kalau hanya menjalankan usaha berjalan sendiri itu tidak akan memiliki kemajuan. Untuk itu para pelaku UMKM harus menanamkan tiga prinsip untuk bertahan hidup dikala pandemi yaitu dengan Peka, Perhatian, dan Kolaborasi seperti mendekatkan diri kepada konsumen dengan membangun jaringan dan mitra (seperti Bogasari). Dengan begitu kita nantinya akan memiliki jalur komunikasi yang akhirnya menghasilkan keuntungan bersama bagi usaha.”ujarnya.
“Untuk bisa bertahan pada masa sekarang dapat menjual secara online yang bekerja sama dengan e-commerce, lalu pemerintah juga mengeluarkan stimulus BBI (program stimulus Bangga Buatan Indonesia yang juga didorong oleh Bogasari Mitra Card bagi para mitranya)” ujar Cholid Askar, salah satu pemenang Bogasari SME Awards serta perwakilan dari UMKM dengan usaha Ka Nung Bogor.
“Terdongkrak dari program tersebut, beberapa e-commerce memberikan diskon mencapai 70%. Lalu untuk menghemat biaya produksi kami menggunakan solar panel agar minimal kita tidak merumahkan karyawan yang ada, karena dengan cara itu lumayan terbantu terutama untuk kebutuhan listrik. Hal lain lagi, yang kami lakukan adalah dengan mempekerjakan tenaga kerja difabel, mereka bekerja dengan selalu berusaha memberikan yang terbaik.”imbuhnya
“Kolaborasi merupakan kunci untuk kita lebih kuat dan optimis menghadapi pandemi dan perubahan lingkungan. Usaha tidak lagi sendiri-sendiri, kecil-kecil, tetapi berkelompok atau berkoperasi. Kita juga harus peka terhadap perubahan perilaku konsumen. Sebagai contoh, tingginya minat konsumen berbelanja secara online harus diikuti dengan semakin banyak UMKM onboarding ke dalam ekosistem digital. Tentu, semakin efisien bisnisnya akan semakin kompetitif harganya dan semakin baik pelayanan kepada konsumen. Itulah hal paling penting untuk diperhatikan.” Ujar Muhammad Riza Adha Damanik selaku perwakilan dari Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi Kerakyatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Perayaan ditutup dengan pemberian penghargaan piagam untuk 50 UMKM berpengaruh (list pemenang bisa dilihat pada www.bogasari.com) yang secara simbolis diwakili oleh 5 UMKM pemenang dan juga peresmian pemotongan pita kepada monumen lima anak tang Internasional berbasis terigu dari UMKM Indonesia yang menunjukan terigu Bogasari selalu siap mendampingi dan mendukung seluruh lapisan Masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan segala macam makanan dan #BikinSemuaBisa.(kim)