Sampoerna Academy Sekolah interkultural yang menawarkan pendidikan kelas dunia dengan pedagogi STEAM, memahami pentingnya melestarikan budaya Indonesia. Selaras dengan semangat perayaan Sumpah Pemuda ke-95.
Sampoerna Academy Sentul menggelar Wayang & Gamelan Workshop bertajuk “Rhythms of Heritage: Mastering Gamelan and Wayang”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda serta meningkatkan keterampilan seni dan kognitif sejak dini.
“Kami percaya bahwa budaya Indonesia adalah warisan berharga yang harus kita lestarikan. Wayang dan gamelan merupakan dua bentuk seni tradisional Indonesia sejak berabad-abad lalu serta memiliki nilai-nilai luhur yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda.”ujar Frida Widjaya, kepala sekolah Sampoerna Academy Sentul.
Setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda yang merupakan momen bersejarah, dimana para pemuda seluruh penjuru tanah air bersatu menyatakan tekadnya menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Mengenalkan budaya Indonesia menjadi salah satu cara memaknai Sumpah Pemuda serta memupuk toleransi atas keberagaman.
Dalam workshop ini, siswa mendapatkan pelajaran langsung dari Kitsie Emerson selaku Education Director Griya Seni Ekalaya dan Wakidi Dwidjomartono selaku Artistic Director Griya Ekalaya yang juga seorang dalang wayang profesional. Griya Ekalaya sendiri adalah sebuah lembaga seni dan budaya berbasis di Solo, Jawa Tengah, yang bertujuan melestarikan budaya Indonesia, terutama wayang kulit dan gamelan
Selama pelatihan, siswa mendapatkan penjelasan mengenai sejarah, filosofi, dan teknik memainkan wayang dan gamelan. Tidak hanya itu, siswa juga berkesempatan untuk melatih keterampilannya memainkan wayang dan gamelan secara langsung.
“Saya pribadi merasa pelajaran wayang dan gamelan sebagai seni budaya yang menarik untuk dimainkan, karena membutuhkan banyak perhatian dan detail untuk menguasainya. Saya senang karena dapat belajar lebih banyak mengenai budaya kita, dan saya menganggap pengalaman ini benar-benar tidak terlupakan,” ujar Arya, siswa kelas 9 Sampoerna Academy Sentul yang mengikuti acara ini.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Indonesia di kalangan generasi muda. Selain itu, sejalan dengan kompetensi 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character), kami berharap dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kognitif, keterampilan komunikasi, dan juga kompetensi STEAM,” tutup Firda.