AC Music sebuah wadah berkumpulnya para talenta muda di bidang vocal, melakukan kegiatan penanaman pohon mangrove di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk pada Sabtu, 18 Mei 2024 kemarin.
Selain bentuk penyelamatkan lingkungan, kegiatan ini juga dilakukan AC Music untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei ini.
“Untuk menyambut hari Kebangkitan Nasional, kami dari Arsha Composer (AC) Music, saya Arsha Composer, lalu ada Pinky Awahita, Naufal Fawwaz, Atiya Purnomo dan juga Khayru Yafi akan melakukan kegiatan penanaman pohon mangrove. Salah satu misinya adalah meningkatkan kesadaran kita semua akan pentingnya lingkungan, menjaganya, mencintai lingkungan, bangsa, dan tanah airnya. Makanya para talent AC Music ini, saya ajak untuk ikut menanam pohon mangrove dengan langsung berbasah-basah serta lumpur. Itulah wujud mencintai tanah air,” jelas Arsha.
Bagi dirinya menjadi sangat penting menanamkan kesadaran jiwa untuk mencintai lingkungan alamnya sejak dini. Terlebih dirinya pun juga pernah terlibat sebagai sukarelawan dalam penanaman pohon mangrove di Pulau Seribu dari sebuah gerakan hutan di Indonesia. Jadi tak heran bila Arsha Composer menularkan kecintaannya pada alam yang indah dan segar kepada anak anak didiknya di Arsha Composer Music.
“Saya merupakan salah seorang sukarelawan dari gerakan hutan di Indonesia. Jadi memang saya sering terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan mencintai lingkungan seperti penanaman mangrove dan lain sebagainya,” ungkap Arsa Composer lagi.
Arsha melanjutkan, “Berharap dapat memacu generasi muda sedini mungkin untuk lebih mencintai lingkungan yang otomatis turut mencintai tanah air, termasuk dari talent-talent muda di AC Music,”.
Sementara bagi Naufal Fawwaz, kegiatan menanam pohon Mangrove secara langsung seperti ini menjadi pengalaman pertamanya dan sangat excited. “Ini pertama kali dapat ajakan dari Kak Arsha untuk menanam pohon mangrove ini. Aku langsung excited banget karena ini salah satu cara kita untuk melestarikan lingkungan kita, ya kak? Dan juga untuk supaya pohon-pohon di Indonesia juga semakin banyak juga semakin lingkungan di Indonesia itu semakin asri gitu. Kegiatan ini pasti akan seru banget,” ujar Naufal.
Sedangkan bagi Pinky Awahita, menanam pohon mangrove langsung di air laut ditanggapinya dengan bersemangat. “Pastinya bikin seru. Apalagi bisa nyemplung-nyemplung, bisa main-main sama kak Arsha, kak Naufal dan teman-teman lainnya sambil menanam pohon mangrove. Juga bisa main main lumpur”, sebutnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Atiya Purnomo dan juga Khayru Yafi, bahwa mereka berdua pun merasa senang sekali ketika diberi tahu kalau kak Arsha mau menanam-nanam pohon mangrove, langsung di laut. “Kita juga senang sih kalau kita bisa main lumpur. Pokoknya excited karena ini adalah salah satu cara untuk kita menjaga lingkungan agar tetap asri dan bersih. Jadi seru aja bisa bermain bersama teman-teman, juga kak Naufal dan kak Arsha.
Menanam pohon mangrove langsung di laut tidak saja memberikan pengalaman baru bagi Naufal Fawwaz, Pinky Awahita, Atiya Purnomo dan Khayru Yafi, tetapi juga sedikit memberikan challenge buat mereka untuk menghadapi rasa takutnya. Apalagi lokasi penanaman pohon mangrove di TWA Muara Angke Kapuk ini cukup dalam. Lantaran mereka sudah komitmen ya, maka mau situasinya seperti apa, mereka harus mau menghadapinya”, papar Arsha Composer.
Diakhir perbincangannya, Arsha berharap kegiatan menanam pohon Mangrove langsung di habitatnya di pesisir laut dapat diceritakan ke teman-teman mereka terutama mereka yang masih SD, SMP bahkan SMA.
Dirinya meyakini belum begitu banyak orang-orang yang tahu bagaimana menanam mangrove itu. Mungkin mereka sudah sering mendengar istilah pohon mangrove di media sosial tapi wujud nyatanya mereka belum tahu banyak.
Harapan berikutnya, mereka paham bahwa dengan mereka mencintai lingkungan dengan melakukan penanaman pohon mangrove, artinya mereka juga sebenarnya mencintai negara mereka sendiri. Dan cinta bangsa itu semakin harus ditingkatkan kepada anak-anak sekarang. Modernisasi segala macam kita boleh mengikutinya, tapi jangan sampai melupakan bahwa kita mencintai negara ini.
Arsha Composer Music sebagai suatu komunitas atau bisa dibilang label manajemen yang sedang berproses, sedang berkembang. Insya Allah makin dikenal juga oleh masyarakat bisa melahirkan penyanyi-penyanyi, dimana mereka ini sudah bagus-bagus banget. Semoga makin banyak penyanyi-penyanyi bagus lainnya yang berada di Arsha Composer Music dan akan meningkatkan value mereka masing-masing.
Dalam kesempatan inipun, Arsha Composer menjelaskan bahwa AC Music tengah mengadakan Contest Cover 2024 sampai bulan Juni 2024, yang lagu-lagu pilihannya dari single-single terbaru mereka seperti single lagi Pinky Awahita ‘Air dan Teh’, single dari Naufal Fawwaz ‘Terang Bulan’, terus ada single dari Khayru Yafi ‘Dongeng Bunda’, kemudian ada satu single lagi dari Dominic Regina yang berjudul ‘Rindu Ayah’.
Untuk informasi lebih lengkap itu ada di akun manajemen kami atau juga di akun-akun masing-masing dari para penyanyinya. “Untuk pendaftarannya hanya cukup mengupload saja video saat mengcover lagu pilihannya tersebut ke Instagram lalu tag ke arshacomposer, pemilik single, dan hashtag ke Contest Cover AC Music 2024 dan untuk pemenangnya yang terpilih diumumkan bulan Juni 2024.
“Jadi buat teman-teman semua jangan lupa untuk berpartisipasi di contest cover AC Music 2024,” kompak keempat talent dari AC Music yakni Naufal, Pinky, Atiya dan Khayru.
Isu lingkungan saat ini cukup kuat dihembuskan oleh pecinta lingkungan hidup sejak beberapa tahun belakang ini. Sudah seharusnya setiap insan bertanggungjawab untuk menyelamatkan bumi ini dari kerusakan yang semakin parah. Banyak cara untuk melakukan hal tersebut, seperti membersihkan sampah, menanam dan merawat pohon, atau memanfaatkan limbah untuk menjadi bahan terpakai.
Selain kegiatan diatas, menyelamatkan hutan mangrove menjadi sebuah pekerjaan teramat penting. Meski memiliki banyak manfaat, hutan mangrove saat ini menghadapi ancaman serius dari aktivitas manusia seperti konversi lahan untuk pertanian, tambak, dan pemukiman. Penggundulan hutan dan polusi juga mengancam keberlangsungan ekosistem mangrove. Oleh karena itu, upaya penanaman dan rehabilitasi mangrove menjadi sangat penting.