Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Untuk itulah BKKBN mengelar Kegiatan Sosialisasi Dan Kie Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Tahun 2023 Di Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mencegah Stunting.
Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja yang di laksanakan di KPN Rukun Banjarharjo, Kec. Banjarharjo, Kab. Brebes menghadirkan narasumber Bapak Akhmad Ma’mun (Kepala DP3KB Kabupaten Brebes), Ibu Eka Sulistia Ediningsih ( Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah), Bapak Ulil Abshar, S.IP ( Anais Kebijakan Ahli Muda Biro Hukum, Organisasi dan Tatalaksana BKKBN) dan Ibu Dr. Dewi Aryani, M.Si ( Anggota Komisi IX DPR RI).
Dalam kegiatan ini, Ulil Abshar, S.IP (Anais Kebijakan Ahli Muda Biro Hukum, Organisasi dan Tatalaksana BKKBN) menekannya pada pencegahan stunting dengan 4 Terlalu yaitu Terlalu muda saat melahirkan, Terlalu tua saat melahirkan, Terlalu sering melahirkan, Terlalu dekat jarak saat melahirkan. Selain itu juga sangat diperhatikan pola asuh dan asupan gizi yang cukup bagi balita dan ibu menyusui.
“Ketika ada saudara atau temen yang anaknya usia 19 tahun kita berikan edukasi dari 4 T tersebut agar bisa mencegah Stunting,”kata Ulil Abshar saat Kegiatan Sosialisasi Dan Kie Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Gedung KPN Rukun Banjarharjo, Kec. Banjarharjo, Kab. Brebes, Jumat (13/10/2023).
Sedangkan Ibu Dr. Dewi Aryani, M.Si ( Anggota Komisi IX DPR RI) yang juga memberikan materi pada saat itu menginformasikan bahwa Brebes adalah salah satu target untuk mencegah Stunting.
“Jadi Brebes itu salah satu target yang harus saya perbaiki itu bidang kesehatan itu yang pertama. Yang kedua bidang ekonomi kesejahteraan sosial karena Brebes termasuk yang paling miskin di Jawa tengah . Nah soal kesehatan sudah selesai tugas saya. Tadi pak camat sudah menyampaikan pak camat ikut rapat sendiri, waktu itu saya memanggil Kepala Dinas kepala dinas dan semua Camat se-Kabupaten Brebes untuk saya minta tolong dipercepat pendataan BPKS untuk supaya warga-warga brebes yang belum dapat BPJS Kesehatan segera kita berikan bantuannya tentu saja. Tidak lama setelah itu bantuan di drop datang dengan tambahan. Dan hari mulai bulan maret 2023 kemaren kabupaten Brebes dinyatakan UHC.”jelas Dewi Aryani.
“Jadi yang gampang begini, kalau bapak ibu keluarganya tetangganya saudaranya sakit sudah gak usah pusing pusing aduh saya gak punya kartu aduh kartu saya hilang atau aduh kartu saya ga aktif gak perlu resah dan gelisah yang penting NIK nya. Online langsung ke rumah sakit hari itu juga pasti akan dilayani jadi jangan khawatir bila ada rumah sakit yang menolak tinggal informasi kepada para pendamping dan akan dilaporkan kepada saya dan akan segara kami tindak,”tegas Dewi Aryani.
Selain Ibu Dewi Aryani dan Pak Ulil Abshar dua Nara sumber lain seperti Bapak Akhmad Ma’mun (Kepala DP3KB Kabupaten Brebes), Ibu Eka Sulistia Ediningsih ( Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah) juga memberikan materi yang sangat bermanfaat dan beredukasi untuk para warga Brebes. (EH).