Film “Trinil : Kembalikan Tubuhku” film yang ceritanya di adaptasi dari drama radio di era80 an yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo menandakan kembalinya Hanung menyutradarai film bergenre horror setelah “Sundel Bolong” pada 2007 silam.
Lewat “Trinil : Kembalikan Tubuhku” yang eksekutif produsernya di pegang oleh partner asal negeri jiran Malaysia bernama Azlin Hilda, Hanung mencoba membuat cerita yang didasari dari kisah drama radio Trinil tersebut namun dengan perspektif yang berbeda.
“Jujur, saya memakai kisah Trinil sebagai landasan cerita awalnya, sementara jalan ceritanya saya buat berbeda”, ujar Hanung pada press screening film “Trinil : Kembalikan Tubuhku” bersama para insan pers di Kawasan Kuningan Jakarta, Rabu (27/12/2023)
Sutradara peraih 2 Piala Citra tersebut juga mengungkapkan bahwa film “Trinil : Kembalikan Tubuhku” ini berlatar belakang dekade 1970 an dimana kala itu Indonesia kali pertama memasuki fase pemilu dengan peserta 3 partai yakni PPP, Golkar dan PDI dan saat itu tentu saja situasi politik di Indonesia sedang memanas diwarnai dengan banyak terjadi pembunuhan di kalangan ulama.
Trinil dibintangi Carmela Van De Kruk, Rangga Nattra, Fattah Amin, Shalom Razade dan Wulan Guritno. Naskahnya, dipoles Haqi Ahmad bersama Hanung Bramantyo.
Selain di bintangi oleh aktor dan aktris lokal, film “Trinil : Kembalikan Tubuhku” juga memperkenalkan seorang aktor asal Malaysia yaitu Fattah Amin serta musisi Malaydia Aina Abdul sebagai penulis lagu Soundtracknya yang berjudul “Kasih Merintih”. Berkaitan dengan keterlibatan dua seniman Malaysia itu, Azlin Hilda menjelaskan.
“Selain akan tayang di Indonesia, film “Trinil : Kembalikan Tubuhku” rencananya akan saya edarkan di Malaysia juga, oleh sebab itu saya pikir dengan melibatkan aktor Fattah Amin dan musisi Aina Abdul akan mampu menarik animo masyarakat di Malaysia untuk mensupport kehadiran film ini, apalagi baik Fattah dan Aina juga number one di Malaysia saat ini”, terang Azlin Hilda.
Kisah Trinil ini begitu populer di beberapa radio nasional di Jawa Tengah pada era 80 an, oleh karena itu kehadiran film ini banyak di tunggu oleh para pecinta film horor tanah air yang penasaran apakah film ini mampu menyamai atau melebihi kesuksesan drama radio nya.
Sinopsis :
Film yang diproduksi Dapur Film dan Seven Skies Motion mengisahkan pasutri Rara (Carmela Van De Kruk) dan Sutan (Rangga Nattra) yang siap memulai hidup baru, setelah berbulan madu. Rara mewarisi perkebunan teh nan luas di Jawa Tengah milik William Saunder, ayahnya, seorang lelaki Belanda yang sangat mencintai Indonesia.
Sutan bekerja sebagai perawat di rumah sakit. Suatu malam, Rara merasakan ketindihan kala dia tidur. Padahal selama bulan madu, dia selalu nyenyak tidur di malam hari. Sadar ada yang tak beres, Sutan minta bantuan Yusof (Fatah Amin), teman sekolahnya saat mereka di Penang, Malaysia, yang kini piawai menangani beragam kasus mistis. Mulanya, Rara menolak ide ini. Namun, teror makin mencekam. Puncaknya, hantu kepala tanpa badan muncul dengan sebuah permintaan, “Trinil, balekno gembungku (kembalikan tubuhku).”
Film yang di bintangi oleh: Carmelan Van Der Kruk, Rangga Nattra, Wulan Guritno, Shalom Razade, Alexander Wlan, Fattah Amin, Willem Bevers akan resmi tayang di bioskop pada 4 Januari 2024.