Layanan Digital Solusi Industri Kuliner di Masa Pandemi

Must Read

Industri kuliner merupakan salah satu industri yang cukup terdampak akibat kondisi pandemic saat ini. Pelaku usaha dituntut untuk lebih kreatif agar bisnis semakin berkembang, terlebih bagi industri kuliner yang selama pandemi menerima tantangan cukup besar.

Industri kuliner Angkringan adalah termasuk yang kena imbas pandemic. Seperti yang dialami Alif Rachmat, seorang pedagang angkringan asal Tasikmalaya, Jawa Barat, Syukurnya Alif memiliki sifat gigih dan optimis mencari peluang hingga mampu menaikkan omzet hingga 50 persen di saat usaha sedang lesu.

Usaha industri kuliner bernama Angkringan Pak Rachmat yang dijalankan Alif, berawal dari ketertarikan Alif menjelajah Yogyakarta, kota yang menyuguhkan budaya dan keramahan bagi setiap orang yang berkunjung.

Kondisi Baru Buka Malah terdampak PPKM

Awalnya Alif hanya penasaran dan coba-coba, awal 2020 ia mencoba menghadirkan cita rasa khas Jawa ke tanah Sunda lewat usaha kuliner angkringan di dekat sebuah universitas ternama di Tasikmalaya.

Tak disangka usahanya ini  mendapat sambutan masyarakat yang cukup baik. Mulai dari mahasiswa, hingga keluarga ramai membeli di angkringan Alif. Namun keberuntungan tersebut tidak berlangsung lama, kemudian pandemic Covid-19 melanda, hingga akhirnya pemerintah mengadakan pembatasan kegiatan masyarakat skala besar.

“Ketika awal buka usaha angkringan ini, kita kaget banget harus menghadapi kondisi pandemi. Awalnya sempat bingung bagaimana caranya meneruskan usaha. Namun, melihat antusiasme pelanggan yang cukup baik di awal karena sedikitnya usaha angkringan di kota Tasikmalaya, kami pun tetap optimis meneruskan usaha dengan terus memutar otak,” ujar Alif Rachmat dalam siaran persnya, dikutip Jumat (7/1/2022).

Secara operasional, Alif tetap membuka usaha dengan mengikuti peraturan pemerintah saat itu dengan melakukan berbagai perubahan. Apabila sebelum pandemi warungnya dibuka mulai di jam 16.00 WIB sore sampai jam 24.00 WIB malam, di masa PPKM warungnya hanya buka sampai jam 21.00 WIB.

Semangat dan sifat optimisme dari salah satu pelaku usaha baru ini tak pernah pudar membuatnya selalu ingin belajar dan memahami tren yang ada di masyarakat terutama tren pasar di dunia kuliner.

Melirik industry kuliner lewat Layanan Digital Youtap

Dengan terus mempelajari kondisi pasar, akhirnya membawa Alif melirik tren pasar yang bergeser ke arah digital, dimulai dari adanya pembayaran digital, tampilan menu digital, hingga pengelolaan keuangan atau kasir secara digital. Hal ini membuat Alif akhirnya tergerak untuk mengadopsi digitalisasi menggunakan Aplikasi Usaha Youtap.

Dengan diberlakukannya kondisi new normal pada saat itu, saya melihat adanya berbagai pergeseran perilaku masyarakat agar dapat memutus rantai penularan virus, dari mulai pembayaran nontunai hingga pergeseran tren tampilan menu yang berubah menjadi digital atau e-menu. Saya pun mengenal Youtap dari Juni 2020. Akhirnya, saya coba gunakan secara gratis selama satu bulan,” ujar Alif.

Tidak hanya itu, keputusan Alif dalam memanfaatkan layanan digital juga sangat membantunya mengatur dan mengelola keuangan usahanya. Beberapa fitur dalam layanan tersebut sangat mempermudah Alif untuk menganalisa mengenai produk apa yang paling laris dan diminati setiap bulannya mampu membantu strategi bisnisnya kedepan.

Saat bisnis lain lesu, industry kuliner Alif omzetnya naik

Kini, Angkringan Pak Rachmat mampu mencatat 1.400 transaksi setiap bulannya dengan jumlah transaksi setiap harinya mencapai 50 – 100 transaksi.

“Saat awal bisnis ini mulai berkembang, saya cukup pusing melihat catatan keuangan yang tidak rapi dan serba manual. Dalam sehari saja, jika ada pesanan lebih dari 20, saya sangat kesulitan mengatur dan mengelola bon-bon kertas yang berserakan,” katanya.

“Satu orang saja bisa banyak list nya karena tiap sate atau gorengan yang diambil ditulis satuan/per item. Hal itu juga yang memutuskan saya bergabung menjadi merchant Youtap. Lewat fitur laporan keuangan digital sampai ke analisa pintar, saya merasa sangat terbantu,” sambung Alif.

Tak cukup hanya merambah industry kuliner berbasis digital, strategi lainnya yang diterapkan Alif adalah menghadirkan inovasi pada suasana dan varian menu di angkringannya, seperti menghadirkan ambiance ala kafe dan menyediakan cita rasa variasi makanan pedas.

 

Tambahan layanan free ongkir

Tidak sampai disitu saja, ayah dari satu anak ini juga memberikan inovasi kepada pelanggannya lewat penyediaan layanan pesan secara online melalui fitur PHP (Pesan dari Hape) Youtap dan tidak jarang ia memberikan layanan delivery tanpa ongkir bagi pelanggannya di daerah Tasikmalaya.

Langkah inisiatif untuk meraih peluang tumbuh lewat implementasi layanan digital pada usaha Angkringan Pak Rachmat akhirnya mampu menjawab kebutuhan pasar hingga mendorong performa bisnisnya di tengah pandemi.

Layanan digitalisasi yang diadopsi pun membawa usahanya kini dikenal sebagai angkringan yang kekinian karena memungkinkan pelanggan membayar secara nontunai baik itu dari e-wallet, mobile banking, hingga QRIS.

Langkah digital itupun pada akhirnya mampu membawa anak sulung dari dua bersaudara ini, meraih kenaikan omzet mencapai 50 persen setelah mengadopsi digital Youtap.

Melihat kesuksesan yang ia alami, Alif kini aktif mengajak pelaku usaha industri kuliner lainnya untuk pandai mengambil momen dengan digitalisasi.

“Menurut saya, dalam berbisnis penting untuk memahami kebutuhan pelanggan dengan mengikuti tren pasar. Setelah menggunakan Youtap, pelanggan saya pun ikut senang karena dapat melakukan pembayaran nontunai di Angkringan Pak Rachmat,” kata Alif.

“Saya merasa berbagai fitur yang dihadirkan juga sangat bermanfaat bagi pelaku usaha agar dapat beradaptasi terhadap perubahan tren yang terus berjalan. Tak sedikit saya menawarkan teman-teman lain yang memiliki usaha agar bisa mencoba mengembangkan dagangannya lewat teknologi khusus pelaku usaha. Kemudahan teknologi serta kenyamanan yang Youtap berikan membuat saya mau untuk terus berkembang bersama Youtap,” sambungnya lagi.

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest News

The LEGO Group 2025 Hadirkan LEGO Mercedes-AMG PETRONAS F1.

LEGO Group dalam rangka merayakan antusiasme otomotif yang terus berkembang menghadirkan LEGO® Grand ‘Brix’ Pop-Up Experience pertama di Indonesia....
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -