Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi RI Prof. Dr. (H.C.) Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd. menyampaikan komitmennya untuk mendukung gerakan literasi berbasis masyarakat desa. Bahkan, dana desa kini mulai diarahkan untuk pengembangan taman bacaan masyarakat di desa-desa di seluruh Indonesia.
“Literasi harus menjadi prioritas karena banyak masalah bangsa ini bermula dari kurangnya literasi, misalnya soal hoaks dan disinformasi. Karena itu, kami siapkan dana desa untuk meningkatkan literasi masyarakat desa,” kata Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi dalam acara Sosialisasi dan Dialog Publik tentang Taman Bacaan Masyarakat Desa di Bait Kata Library, Jombang, Sabtu (27/1).
Menteri Desa menjelaskan, kementeriannya baru saja menerbitkan payung hukum khusus melalui Keputusan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2024 tentang Taman Bacaan Masyarakat Desa.
“Dana desa boleh digunakan untuk apa saja selama terkait dengan pembangunan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia di desa, salah satunya untuk taman bacaan masyarakat desa,” ujar menteri yang akrab disapa Gus Halim tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Pembina Yayasan Bait Kata, Haris Muhtadi menyampaikan, terbitnya regulasi taman bacaan masyarakat desa menjadi semangat baru bagi para pegiat literasi di daerah. Haris berharap regulasi ini dapat ditindaklanjuti dengan pembinaan dan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat maupun daerah.
Sebagai informasi, Menteri Desa hadir membuka acara sosialisasi dan dialog publik bersama aktivis Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) dan perangkat desa di Bait Kata Library, Jl. KH Hasyim Asyari Nomor 171 Mojosongo, Desa Balongbesuk, Diwek, Jombang, Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Halim meresmikan Bait Kata Library sebagai percontohan (pilot project) taman bacaan masyarakat desa sekaligus meninjau gelar karya UMKM binaan pemerintah desa.
“Ke depan, saya minta taman bacaan masyarakat dapat menjadi motor pemberdayaan masyarakat desa,” pungkas Gus Halim.