Zapfinance mengadakan serangkaian kegiatan khusus bagi para guru dengan tajuk #ZapfinancePeduliGuru yang di gelar dalam rangka anniversary ke-14, guna membantu meningkatkan literasi perencanaan keuangan mereka.
Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi Zapfinance kepada para guru atas peransentralnya dalam membangun masa depan Indonesia, sehingga mereka mampu memiliki perencanaan keuangan yang bijak dalam situasi ekonomi yang mereka hadapi termasuk salah satunya jebakan pinjaman online (pinjol) ilegal yang menimbulkan permasalahan keuangan bagi banyak orang, juga sebagian guru yang menjadi korban pinjol ilegal tersebut.
CEO & Principal Consultant ZAPFinance Prita Hapsari Ghozie menjelaskan, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa 42% masyarakat yang terjerat pinjol ilegal adalah guru, data juga menunjukan saat ini gaji guru di Indonesia paling rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti: Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
“Kami kaget, kok guru yang paling banyak kena,berarti ada something yang harus kita bedah untuk kami pahami akar masalahnya adalah literasi, tahun ini ZapFinance fokus membantu guru, Karena dari data menunjukkan bahwa mereka yang paling perlu dibantu,” beber Prita kepada awak media dalam 14th Anniversary ZAPFinance di Jakarta, Kamis,(23/11/2023)
ZAPFinance juga mengelar kampanye ZAPFinance Peduli Guru guna meningkatkan literasi keuangan di kalangan guru dan lingkungan pendidikan, Program ini tidak hanya memiliki satu pencapaian kesejahteraan dalam mengelola keuangan, tetapi juga ingin sekaligus mengedukasi mengenai kesehatan mental para guru maupun bagi orang-orang yang kesulitan dalam mengelola keuangan .
Rangkaian kegiatan #ZapfinancePeduliGuru akan dimulai pada tanggal 24 November 2023 sebagai rangkaian Roadshow De’Java ke 7 kota di Pulau Jawa, di antaranya : Kota Sleman DIY, Semarang Jateng, Gunung Kaler – Banten, Depok, Bekasi, Bogor Jawa Barat dan Webinar Nasional untuk berbagai guru secara online dipusatkan dari DKI Jakarta oleh lebih dari 500 guru. Program ini bekerja sama dengan konsultan psikologi Ruang Tumbuh Indonesia.
Pentingnya para guru memahami kondisi keuangan mereka, dikarenakan ia juga memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan mental para guru serta orang di lingkungan sekolah. Tentu saja hal ini akan turut mempengaruhi proses belajar di sekolah, yang juga berdampak pada para anak didik. Hal ini ditegaskan oleh Ayank Irma – Founder & Psikolog anak, remaja, dan keluarga @ruangtumbuh.id
“Kesehatan mental para guru di sekolah akan mempengaruhi proses belajar mengajar yang tentu saja akan memiliki dampak langsung terhadap para murid di sekolah. Oleh karena itu penting juga memahami literasi kesehatan mental bagi para guru, karena seringkali permasalahan keuangan yang dialami para guru memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi setiap orang di lingkungan sekolah,” ujar Ayank
Rangkaian kegiatan ini ZAPFinance dedikasikan untuk para guru atas perannya dalam membangun generasi masa depan. Harapannya para guru bisa memiliki perencanaan keuangan yang bijak, sehingga tidak tergiur ataupun terjerat pinjol ilegal.
“Ulang tahun ke-14 Zapfinance menjadi momentum yang istimewa untuk kami, dengan memberikan kontribusi yang berarti bagi para guru Indonesia, karena kami percaya dengan memiliki literasi keuangan yang baik dapat mengubah kemampuan mereka dalam mengelola keuangan yang baik pula, serta mampu membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana. Di samping itu, dengan memiliki pemahaman tentang literasi keuangan, kita mampu merencanakan tujuan keuangan serta mempunyai kebiasaan menabung dan investasi, sehingga akan membantu masa depan perekonomian para guru Indonesia,” pungkas Prita.(kim)