Indo Seru — Kalimat “Makan Beracun Gratis” kini tengah viral di berbagai platform media sosial. Netizen tanah air kini kompak mengkritisi amburadulnya pengelolaan Program Makan Bergizi Gratis yang digagas Presiden Prabowo tersebut.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, mengaku sedih menyaksikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, kini dipelesetkan secara luas oleh netizen menjadi “Makan Beracun Gratis”.
Pernyataan ini disampaikan Charles saat Rapat Kerja Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Kepala BKKBN, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2025).
Charles mengatakan, banyak konten di media sosial yang kini menyindir program MBG dengan humor yang sebenarnya menyedihkan.
“Kontennya banyak, lucu-lucu, tapi menyedihkan. MBG dipelesetkan jadi Makan Beracun Gratis, Makan Belatung Gratis, makanan berbahaya, dan lainnya,” kata Charles.
Ia juga menyoroti nama Kepala BGN, Dadan Hidayana, yang mendadak populer di media sosial karena latar belakangnya sebagai ahli serangga. Hal ini dikaitkan dengan temuan belatung dalam makanan MBG yang ramai diberitakan.
“Pak Dadan sekarang cukup viral. Fotonya banyak tersebar di medsos dengan tulisan ‘Kepala BGN ahli serangga’, lucu-lucu memang, tapi ya itu tadi, saya sedih melihatnya,” ujarnya.
Ribuan Korban Keracunan Program MBG
Program MBG saat ini menjadi sorotan tajam karena sejumlah kasus keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah.
Dalam rapat tersebut, Dadan Hidayana mengungkapkan bahwa hingga 30 September 2025, sebanyak 6.457 orang tercatat mengalami keracunan akibat konsumsi makanan dari program MBG.
“Wilayah satu terdapat 1.307 orang dengan gangguan pencernaan, wilayah dua bertambah jadi 4.147, ditambah sekitar 60 orang di Garut. Wilayah tiga ada 1.003 orang,” jelas Dadan.
Seruan DPR untuk Evaluasi Total
Melihat kondisi ini, Charles menegaskan perlunya langkah besar untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap program yang semestinya bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya sedih melihat MBG diperlakukan seperti ini. Harus ada perubahan besar. Harus ada langkah-langkah konkret untuk memperbaiki semuanya,” tegas Charles.
Meski menghormati kritik masyarakat di media sosial, Charles berharap sindiran tersebut tidak sampai mengaburkan niat dan tujuan baik dari program MBG.



