Della Dartyan merilis Buku yang berjudul Biru Kelana pada tahun 2022, yang diterbitkan oleh GagasMedia sebagai penerbit buku popular fiksi maupun nonfiksi di Indonesia.
Buku yang ditulis oleh Della Dartyan yang merupakan aktris multitalenta yang sudah membintangi beberapa film, di antaranya: Love For Sale, Tarian Lengger Maut, Akhirat: A Love Story, Arini by Love Inc dsb. Ia memiliki hobi naik gunung, diving, dan panjat tebing.
Lahir di Yogyakarta 15 Desember dan besar di Bali membuat Della Dartyan lekat sekali
dengan pantai, namun siapa sangka ia yang tadinya sangat enggan bercengkerama
dengan laut, kini menjadikan laut sebagai tempat magis penyembuh luka. Namun ada satu
pertanyaan besar yang ia ungkapkan dan patut dinantikan jawabannya dalam bukunya
yang berjudul Biru Kelana.
Della Dartyan mengungkapkan perasaan leganya setelah menyelesaikan buku Biru Kelana yang akan di terbitkan oleh GagasMedia.
“Kepalaku tuh kayak wuuuh.. lega gitu loh, bisa aku curahkan dalam tulisan dan
karya.”, ujar Della dalam konferensi pers virtual, Jumat (1/4/22).
Konferensi pers dan Book Soft-Launch: Biru Kelana mengambil tema “Traveling is
Healing?” dihadiri oleh Della Dartyan (Penulis Biru Kelana), Resita Febiratri (Pimpinan Redaksi GagasMedia), dr. Jiemi Ardian, SpKJ, (Psychiatrist), Rekan Media dan Rekan Book Reviewer.
Biru Kelana bercerita tentang petualangan baru yang mulai disukai Della saat ia
mencoba hal baru setelah feeling blue, patah hati, dan memulai karier di dunia acting.
Buku ini tidak hanya berkisah tentang perjalanan dari satu tempat ke tempat lain,
lebih dari itu, ada pembelajaran bagi tiap jiwa untuk berkembang lebih baik.
Banyak pelajaran dari alam yang dibagikan oleh Della bahwa bumi ini adalah teman yang
perlu dijaga kelestariannya.
Berkaitan dengan temanya, dr. Jiemi sebagai seorang psikiater, menyampaikan
pandangannya dan mengungkapkan fakta bahwa traveling/perjalanan itu memiliki
keterkaitan dengan mental health,
“..ada penelitian dari Toronto yang bilang kayak gini, kalau kita ngukur tingkat
kesehatan jiwa orang kota sama orang desa, angka gangguan jiwa di kota tuh
38% lebih tinggi. Baik itu depresi -depresi kurang lebih 39% lebih tinggi,
gangguan cemas 21% lebih tinggi, skizofrenia sekitar 2x lebih tinggi orang
yang tinggal di kota.”Ungkap dr. Jiemy.
Ini bukan ngomongin kota banyak stressor saja, ini juga ngomongin di kota keterhubungan manusia dengan alam tuh gak terlalu baik. Kita jadi sosok yang sangat individu –terpisah. Sementara di alam kita gak bisa terpisah. Kita menyatu sama bumi, menyatu sama pohon, sama hewan yang lewat, sama manusia. Kita jadi esensi kemanusiaan itu yaitu terhubung.
Makanya nih judul bukunya aja udah menarik ya, ‘Biru Kelana’.”tambahnya
Buku ini dipersembahkan Della juga sebagai Tombo Kangen atas Papanya yang
sudah kembali ke pangkuan ilahi.
“Buku biru kelana ini aku tujukan untuk alm. Papa, dia pasti happy banget.”, ungkap Della
“Semoga Biru Kelana bisa menjadi teman berkalana untuk seluruh pembaca Indonesia”.
Pre-Order Biru Kelana sudah bisa melalui www.tokopedia.com/lifejourney yang juga
bersamaan dengan pemesanan seri perjalanan lainnya dari Gemala Hanafiah berjudul “Endless Surprise”.