Film Di Ambang Kematian film bergenre horor besutan MVP Pictures akan segera diproduksi, mengangkat cerita dari sebuah Utas di Twitter yang di berjudul Di Ambang Kematian, thread dibeberkan pertama kali pada 15 April 2022 oleh akun @Jeropoint yang sudah dibaca lebih dari 9 juta kali.
Film Di Ambang Kematian ini mengangkat kisah pesugihan kandang bubrah yang jarang dibahas dalam sebuah film horor di Indonesia.
“Film Di ambang Kematian ini sebuah film yang berbeda dan menarik. Saya pikir-pikir ini nggak masuk akal banget, tapi ya namanya pesugihan ya,” kata Amrit Punjabi selaku Co Produser kepada awak media di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023).
Film ini ditulis langsung oleh sang pemilik akun berkolaborasi dengan Erwanto Alpha Dullah. Dalam Production Announcement yang dilakukan di Multivision Tower – Kuningan Jakarta Selatan dihadiri Amrit Punjabi sebagai Co Produser, Azhar ‘Kinoi’ Lubis sebagai sutradara, Erwanto Alpha Dullah selaku penulis cerita dan para jajaran pemain film Di Ambang Kematian seperti Tasyka Namya, Wafda Saifan, Teuku Rifnu Wikana, Kinaryosih, Farras Fatik dan Raya Adena.
Di Ambang Kematian berceritakan tentang kisah Nadia yang hidup di ambang mati, setelah mengetahui bahwa dirinya akan menjadi tumbal pesugihan yang dilakukan oleh ayahnya. Dari hasil tumbal pesugihan tersebut tahun 2002 sang ibu meninggal secara mengenaskan. Selang sepuluh tahun, Yoga sang kakak kandung Nadia bernasib malang seperti sang ibunda. Dari seluruh anggota keluarganya tersisa Nadia, selang sepuluh tahun dari Yoga meninggal, apakah Nadia akan memilki nasib yang serupa? Bagaimana kisah kelanjutan kisah Nadia? Apakah Ia bisa lepas dari jerat tumbal sang ayah atau justru menyusul mati secara mengenaskan seperti ibu dan kakaknya?
Azhar ‘Kinoi’ Lubis sebagai Sutradara menyampaikan bahwa kini persiapan Shooting sudah 80%, Film Di Ambang Kematian rencananya akan mulai shooting 25 Maret mendatang, Kota Tegal dan Slawi yang akan menjadi lokasi shooting utama.
“Dari ceritanya memang di Sidoarjo, tapi ya ada beberapa tempat yang kita ada pertimbangan untuk ke adegan dan di Sidoarjo itu nggak bisa kita create,”terang Azhar Kinoi Lubis.
“Dalam pemilihan pemain, yang bergabung di projek ini memiliki potensi yang besar untuk mengisi ‘roh’ di setiap karakter yang mereka mainkan. Karakter di dalam cerita memerlukan pemain dengan watak yang bisa menafsirkan cerita dan peristiwa dalam skenario dalam bentuk ekspresi namun tetap natural” tambah Kinoi
Film yang dijadwalkan tayang pada akhir 2023 ini dibintangi oleh Tasyka Namya, Wafda Saifan, Teuku Rifnu Wikana, Kinaryosih, Farras Fatik dan Raya Adena. (kim)