Perahu Kertas sebuah karya novel legendaris milik Dee Lestari tahun 2026 bakal diangkat ke panggung musikal, sebuah kolaborasi Trinity Entertainment Network dengan Trinity Youth Symphony Orchestra (TRUST) dan Indonesia Kaya, yang siap mengajak penonton menelusuri perjalanan emosional yang hangat dan menyentuh.
Musikal Perahu Kertas akan tayang pada 30 Januari hingga 15 Februari 2026 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, dengan total 21 pertunjukan.
Musikal Perahu Kertas mengangkat tema Hidupkan Lagi Mimpi-Mimpi, karya pertunjukan ini menjadi debut pertama Trinity Entertainment Network di panggung musikal.

“Sebagai bagian dari perusahaan label rekaman yang telah melahirkan banyak karya populer, Trinity Entertainment Network kini melangkah ke dunia seni pertunjukan dengan semangat baru. Kami memiliki visi untuk mengembangkan dan memajukan industri seni dan hiburan Indonesia dan berkomitmen untuk terus beradaptasi di tengah industri yang dinamis.”ujar Yonathan Nugroho, CEO Trinity Entertainment Network.
“Setelah sukses dengan lagu Perahu Kertas sebagai salah satu karya paling populer dari label kami, menghadirkan Musikal Perahu Kertas merupakan wujud nyata dari mimpi kami dalam memperluas cakrawala kreatif dan membawa musik kami hidup di atas panggung. Dan sebagai pendatang baru di dunia musikal, keberanian kami juga tumbuh karena dorongan Indonesia Kaya yang telah lama membangun ekosistem seni pertunjukan di Indonesia,”tambahnya
Cerita Perahu Kertas dinilai begitu dekat dengan hati banyak orang, terutama tentang cinta, mimpi, dan keberanian menjadi diri sendiri dan layak diangkat ke atas panggung. Karya ini juga menjadi tonggak penting bagi Dee Lestari, Penulis Novel Perahu Kertas, yang untuk pertama kalinya melihat salah satu karyanya diadaptasi ke bentuk musikal.

“Perahu Kertas adalah karya yang banyak memberikan banyak awal baru bagi saya. Kisah ini pertama kali saya tulis di bangku kuliah pada tahun 1996 dan baru diterbitkan 12 tahun kemudian, di tahun 2008. Setelah menjadi film, kini saya mewujudkan mimpi untuk melihatnya hadir di panggung musikal. Hingga saat ini, Perahu Kertas menjadi salah satu karya saya yang paling banyak dibaca, dan saya berharap versi musikal ini dapat menyentuh lebih banyak hati dan mengajak penonton untuk berani hidupkan lagi mimpi-mimpi mereka,” ujar Dee Lestari.
Musikal Perahu Kertas ini merupakan pementasan kolaborasi yang mempertemukan dunia musik, sastra, dan teater dalam satu pengalaman pertunjukan yang penuh emosi dan energi. Keseluruhan elemen proses produksi hingga kelancaran hari pertunjukan ini tak lepas dari tangan para produser pementasan ini, yaitu Billy Gamaliel, Eunike Elisaveta dan Chriskevin Adefrid.
“Kami ingin menghadirkan panggung yang tidak hanya indah dilihat, tetapi juga menggugah hati penonton. Kami berharap Musikal Perahu Kertas akan menjadi pengalaman pertunjukan yang istimewa, bukan hanya karena ceritanya yang legendaris, tapi karena semangat kolaboratif yang melibatkan begitu banyak insan kreatif yang bersama-sama menghidupkan lagi mimpi-mimpinya.”ujar Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya sekaligus Produser pertunjukan ini.

“Pertunjukan ini juga memberi ruang bagi talenta muda dari peserta Ruang Kreatif Intensif Musikal Budaya untuk menampilkan bakat terbaik mereka. Setelah deretan pertunjukan panjang Indonesia yang telah sukses sebelumnya, kehadiran Musikal Perahu Kertas ini tidak hanya menghidupkan mimpi-mimpi kami, para kreator yang terlibat di dalamnya, tetapi juga menghidupkan lagi mimpi bahwa seni pertunjukan panjang Indonesia akan kembali hadir untuk disaksikan dan dinikmati oleh masyarakat,”tambah Billy
Musikal Perahu Kertas akan menampilkan perjalanan tentang pencarian jati diri, penerimaan, kehilangan, dan keberanian untuk menghidupkan lagi mimpi-mimpi. Penonton kembali pada kisah Kugy dan Keenan, dua jiwa muda yang sama-sama lahir dengan darah seni. Kugy, yang sadar bahwa realita tak seindah itu, memilih untuk menciptakan dongeng sebagai zona nyamannya.
Sementara Keenan, pelukis muda yang jenius, hidup di bawah bayang ekspektasi ayahnya, mencari jalan untuk bebas mengekspresikan diri meskipun dunia menuntutnya menjadi orang lain. Ketika keduanya bertemu di antara milyaran manusia, seolah semesta memberi jeda. Keduanya bertemu dalam perjalanan hidup yang penuh pilihan, mimpi, dan perasaan yang tidak selalu mudah diungkapkan. Tapi jauh di dalam hati, mereka percaya bahwa suatu hari nanti cerita dan karya mereka akan saling menemukan, seperti hati dan mimpi yang ditakdirkan untuk bertemu.
“Cerita pertunjukan ini kami adaptasi sepenuhnya dari novel Perahu Kertas. Di atas panggung, kami tidak hanya menampilkan kisah cinta antara dua tokoh, tetapi juga perjalanan mereka dalam mengenal diri dan menerima kenyataan. Penonton akan diajak melihat bagaimana cinta, keluarga, sahabat, dan mimpi terjalin erat dalam perjalanan hidup kadang berputar tapi selalu menemukan arah kembali,” ungkap Widya Arifianti, Penulis Naskah Musikal Perahu Kertas.
Venytha Yoshiantini, Sutradara sekaligus Koreografer Musikal Perahu Kertas, akan menghadirkan perjalanan Kugy dan Keenan dalam gerak yang memperkuat gelombang emosi mereka sehingga penonton dapat merasakan ritme mimpi dan dinamika batin kedua tokoh ini. Dari sisi musikal, pertunjukan diperkaya oleh duo komposer ternama, Ifa Fachir dan Simhala Avadana yang berkolaborasi menciptakan musik orisinil dengan semangat khas Perahu Kertas.
Lagu utama Perahu Kertas yang dipopulerkan oleh Maudy Ayunda akan menjadi pengikat emosional sepanjang pertunjukan, sementara lagu-lagu lainnya, seperti Milyaran Manusia, Dua Manusia, Tahu Diri, dan Langit Amat Indah akan memperkuat nuansa perjalanan batin setiap tokohnya. Karya populer Trinity Entertainment Network akan diperkaya dengan komposisi baru yang menggambarkan nuansa cerita dengan arahan musik dari Nathania Karina sebagai Pengarah Musik dan Ivan Tangkulung sebagai Penata Musik.
Penjualan tiket Musikal Perahu Kertas untuk umum dibuka mulai 19 November 2025 jam 12 siang melalui https://www.loket.com/e/musikalperahukertas dengan harga pre-sale mulai dari Rp 209.000.



