Distrik Seni X Sarinah sesi kedua resmi dibuka untuk publik pada Jumat (09/09) bertempat di Gedung Sarinah Communty Mall lantai 6, dengan mengusung tema “Berkelanjutan!”.
Melalui tema ini, Distrik Seni X Sarinah berharap dapat memberikan respon terhadap berbagai permasalahan lingkungan, sosial, dan ekonomi di Indonesia melalui karya-karya seni yang diekspresikan oleh para seniman yang tergabung dalam pameran sesi kedua ini.
Perbedaan yang paling mencolok dari pagelaran Distrik Seni X Sarinah sesi kedua kali ini adalah, bergabungnya Dewa Budjana, Heri Dono dan Jay Subyakto sebagai kolaborator yang akan menampilkan karya-karya unik mereka dalam merespon tema Berkelanjutan!, melalui medium yang unik dan tentunya belum pernah ditampilkan pada pagelaran pameran seni lain di Indonesia.
“Kami membagi area pameran Distrik Seni ke dalam 4 jenis ruangan, yaitu: Ruang Dr. Ir. Soekarno, Ruang Garda, dan Ruang Berdikari. Selain itu ada sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk aktivasi program publik. Setiap ruangan memiliki karakteristiknya masing-masing yang berjangkar pada tema Berkelanjutan!.” ujar Heri Pemad, Direktur Artistik Distrik Seni kepada awak media di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/22).
“Melalui pameran seni yang diselenggarakan, Distrik Seni X Sarinah ingin menginspirasi masyarakat Indonesia untuk menyadari bahwa tradisi, adat istiadat, dan budaya lokal sebenarnya sudah mengajarkan kita untuk hidup secara Berkelanjutan.” Ujar Morine Rociana, Direktur Mojisa Creative
“Distrik Seni X Sarinah melihat bahwa trend gaya hidup berkelanjutan anak muda Indonesia saat ini membuka peluang untuk gerakan kembali menerapkan nilai dan budaya lokal yang sudah ada sebelumnya di kehidupan sehari-hari seperti semangat menjaga hutan yang dilakukan oleh masyarakat adat Papua ataupun penggunaan perabotan rumah tangga yang ramah lingkungan seperti Besek dan daun pisang untuk membungkus makanan, hal tersebut menunjukkan secara tidak langsung kebiasaan masyarakat lokal sudah mengajarkan untuk memanfaatkan alam sesuai kebutuhan dan melarang adanya eksploitasi lingkungan yang berlebihan”’ imbuhnya
Selain memamerkan karya seni, kegiatan ini juga di isi dengan beberapa program publik, salah satunya yaitu menghadirkan musisi Dewa Budjana untuk menampilkan pameran karya kolaborasi dirinya dengan seniman-seniman ternama Indonesia selama satu bulan pertama.
“Dari semua gitar yang saya miliki, dilukis mungkin ada lebih dari 50 gitar. Tapi cuma ada 21 gitar yang saya pamerkan,”ucap Dewa Budjana
“Saya enggak melukis. Dulu mungkin pernah suka, tapi enggak ke arah sana. Cuman saya tiba-tiba punya banyak teman pelukis dan perupa legendaris Indonesia. Saya rasa sayang kalau tidak dijadiin sebuah kolaborasi. Nah, akhirnya saya melakukannya (di gitar-gitar yang dimiliki),” imbuhnya .
Dengan semangat Berkelanjutan!, Distrik Seni x Sarinah mengajak masyarakat Indonesia untuk mewujudkan target pembangunan berkelanjutan tahun 2030 melalui seni dan budaya yang tidak hanya dipandang dari disiplin kesenian secara spesifik, tetapi juga beririsan dengan isu kemasyarakatan di Indonesia
“Kami menyadari bahwa isu keberlanjutan bukan lagi hal yang asing di masyarakat khususnya anak muda Indonesia saat ini. Munculnya kesadaran anak muda atas berbagai permasalahan yang ada saat ini mendorong Distrik seni untuk mengangkat Berkelanjutan! sebagai tema sesi kedua sekaligus gerakan sosial yang mendorong anak muda untuk mengambil peran dalam mewujudkan lingkungan, sosial, dan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.” jelas Farah Wardani, Penata Artistik.
“Melihat antusiasme 16.000 pengunjung di sesi pertama, Distrik Seni X Sarinah optimis mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menggali kembali nilai-nilai budaya lokal Indonesia. Kami berharap bersama masyarakat dan pemerintah dapat mewujudkan ekosistem seni rupa yang berkelanjutan di Indonesia dan mendukung tercapainya target SDGs Indonesia tahun 2030”. pungkasnya. (Kim)