Ikatan Istri Karyawan Pegadaian (IIKP) memasuki bulan suci ramadan 2023 ini menggelar kegiatan bakti sosial bertajuk “Pegadaian Peduli”. Kegiatan sosial tersebut adalah mengunjungi dan memberikan santunan bagi beberapa titik panti asuhan dan panti jompo di seputaran jabodetabek dan bahkan Indonesia terutama di tujukan bagi panti – panti mandiri yang belum mendapat bantuan dari pemprov dan pemda.

Dewan Penasehat Ikatan Istri Karyawan Pegadaian ibu Hesti Damar menginformasikan pada awak media disela – sela bakti sosialnya di Panti Asuhan Nurul Jannah Malaka, Jakarta Timur, Rabu (5/4/2023), bahwa kegiatan ini adalah bentuk dari kepedulian IIKP terhadap kemanusiaan sekaligus kegiatan berbagi kebahagiaan dan bentuk komitmen PT Pegadaian terhadap sesama yang dilakukan oleh para istri karyawan Pegadaian.

“Bakti sosial seperti ini sudah lama kami lakukan dan bukan hanya pada saat bulan ramadan, karena PT Pegadaian punya program CSR, jadi kita sisihkan dana dari perusahaan memang untuk memberikan santunan pada masyarakat yang kurang mampu dan anak – anak yatim piatu”, terang Hesti Damar dari Ikatan Istri Karyawan Pegadaian.

“Ikatan Istri Karyawan Pegadaian biasa melakukan santunan ke panti jompo, ke orang-orang yang kurang mampu, yatim piatu, korban bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa dan sebagainya. Dan kita lakukan keseluruh Indonesia dan kegiatan kami ini menyisir ke seluruh panti dengan latar belakang agama apapun, tidak hanya kaum muslim”, terang Hesti lagi.

Dalam kegiatan bakti sosial dan santunan nya, pihak Ikatan Istri Karyawan Pegadaian menyediakan santunan berupa bahan makanan pokok, peralatan sekolah, peralatan shalat, peralatan rumah tangga dan tentu saja uang tunai sesuai kebutuhan dari panti seperti juga yang ibu – ibu IIKP berikan kemarin di Panti Asuhan Nurul Jannah Malaka, Jakarta Timur.

Rombongan IIKP biasanya melakukan survey terlebih dahulu terhadap keadaan panti – panti atau titik – titik yang akan di berikan santunan.

“Sebelum datang ke lokasi – lokasi yang kita tuju kami biasanya survey dulu agar tahu kebutuhan apa saja  yang di butuhkan seperti panti Nurul Jannah ini khan keliatan agak kurang layak buat anak – anak penghuninya”, ujar Hesti.

Melihat kondisi Panti Asuhan Nurul Jannah yang kemarin dikunjungi oleh IIKP, terlihat masih ada beberapa kondisi yang agak kurang layak seperti ruang tidur anak yang terasa agak panas terutama saat kondisi siang hari. Bella selaku pembina panti asuhan Nurul Jannah menuturkan bahwa panti asuhan ini terus berusaha eksis demi anak – anak yatim didalamnya.

“Jumlah anak di Panti Asuhan Nurul Jannah ada 50 anak terdiri dari bayi, balita, SD, SMP, SMA sampai anak usia 17 tahun. Mereka rata-rata datang karena alasan ekonomi, alasan social, broken home. Ada yang orang tuanya meninggal, ada yang pisah dan ada juga yang terlantar. Di panti ini mereka kita tamping tanpa berbayar. Kami adalah panti asuhan yang mandiri dan sudah berdiri sudah 40 tahun lebih”, terang Bella.

“Almarhum pak Kyai H.Darsi yang merintis berdirinya panti asuhan ini dari tahun 2000. Anak – anak yang ada disini berasal dari berbagai tempat seperti Bogor, Tangerang, Sukabumi, Bandung dan Lampung”. Kata Bella.

“Di panti ini anak – anak kita berikan kegiatan Pendidikan umum, ketrampilan dan pendidikan rohani agar mereka tumbuh menjadi anak yang baik dan dewasa serta mempunyai kepribadian yang juga baik plus ketrampilan untuk bekerja di bidang apapun”, tambah Bella menutup sesi doorstop dengan awak media.

Menurut redaksi Indoseru, apa yang telah dilakukan oleh IIKP dalam program berbagi kasih dan bakti sosialnya merupakan sebuah kegiatan kemanusiaan yang sangat positif dan wajib di tiru oleh berbagai instansi lain karena kegiatan seperti ini sangat di perlukan agar panti – panti asuhan dan panti jompo bisa kokoh berdiri dan terus melaksanakan fungsi kemanusiaan di dalam kehidupan sosial sebuah bangsa. Berikan Santunan ke Panti Asuhan Nurul Jannah, “Ikatan Istri Karyawan Pegadaian” terus bergerak dan berbagi demi kemanusiaan. (@fransiscuseko19)